Disebutkan"Sabda pandita ratu tan kena wola-wali" atau juga "Sabda brahmana raja sepisan dadi tan kena wola-wali". Artinya ucapan seorang pimpinan (pemerintahan maupun agama) harus "sepisan dadi, tan kena wola-wali". Sekali diucapkan ya itu yang harus dilakukan, tidak boleh berubah-ubah.
Situsatau peninggalan sejarah yang pertama adalah Makam Raja-Raja Mataram, disinilah Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Senopati, Panembahan Hanyokrowati (Raja Mataram yang kedua pengganti Panembahan Senopati), Ki Juru Martani dan beberapa tokoh kerabat kerajaan Mataram Islam dimakamkan. Di dalam area situs ini terdapat pemandian keluarga raja
Sabda Pandita Ratu tan kena wola-wali Sabda Yesus itu penuh kuasa dan wibawa ibarat "idu geni", "tan kena wola-wali", sekali bertitah akan terlaksana. Ia menunjukkan kuasa keilahian-Nya. Setan-setan pun tunduk kepada-Nya. Kita tidak perlu ragu percaya kepada-Nya karena Ia berkuasa atas segalanya. Mari kita percaya dan bersujud SedangkanSoeharto selalu menerapkan falsafah Jawa thd Soekarno: sabda pandito Ratu atau jangan melawan raja. Sorry om kurang tepat sabdha pandita ratu tan kena wola wali/bawa leksana ity artinyasatu kata satu perbuatan, perkataan harus konsekuen dengan perbuatan ga boleh ditarik ulang atau disangkal. qCcT. 116 448 302 34 91 315 304 56 321