Sejarah makam Bintaro Makam Bintaro merupakan tempat pemakaman Habib Husen Bin Umar Mashur, Syarifah Zahra Al Habsyi, dan Syekh Abdullah Albadawi yang sebelumnya singgah di Malaysia setelah meninggalkan Hadramaut di Yaman selatan. Pada sekitar tahun 1865 beliau tiba di Lombok dengan membawa misi untuk menyempurnakan agama islam yang telah di sebarkan beberapa puluh tahun sebelumnya karena ajaran masih dengan kondisi tercampur dengan tradisi bahkan mengarah pada penyimpangan-penyimpangan sehingga tinggal menetap di likungan Telaga Mas Kampung Arab Ampenan sampai wafat pada sekitar tahun 1880. Profil Makam Bintaro terdapat 23 Makam para Syekh dan Ulama serta keluarganya. Terdiri dari 3 Makam berukuran besar dan dikelilingi 20 Makam berukuran kecil, yang terdapat didalam sebuah ruangan berukuran kurang lebih 10 x 8 M Persegi. Terletak di tengah-tengah pemakaman umum Kampung Arab Ampenan. Makam Bintaro itu sendiri terletak di pinggir jalan pariwisata senggigi. Ketika kita memasuki area makam tersebut kita akan di sambut para pedagang kaki lima dan juga terdapat surau yang di namakan surau zainar, dan juga terdapat tempat istirahat yang biasa di namakan berugak bahasa lombok. Kegiatan di Makam Bintaro Kebanyakan hal-hal yang sering dilakukan masyarakat ketika berziarah ke makam Bintaro adalah yakni berdoâa, berzikir secara bersama-sama. Kebanyak masyarakat yang mendatangi Makam Bintaro ini adalah serombongan keluarga, baik kecil maupun tua. Pak Usi selaku salah seorang petugas kebersihan di Makam Bintaro ini mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat datang untuk memberi doâa kepada para ulama yang berada di makam ini. Adapula yang datang ke makam ini untuk mengunjungi sanak saudara mereka yang pemakamannya terletak di luar makam tersebut. Hari Kunjungan Makam Bintaro Makam Bintaro hanya dikunjungi pada hari jumâat saja, dan hari-hari lain tidak ada. Seperti yang disampaikan oleh penjaga makam Bintaro tersebut H. Syah mengatakan bahwa Makam Bintaro ini hanya bisa dikunjungi pada hari jumâat saja karena dulu para Ulamaâ dan Syaikh yang dimakamkan di Makam ini berpesan kepada salah seorang muridnya untuk mengunjungi makamnya pada hari jumat saja. Akan tetapi bagi masyarakat yang Makam sanak-saudaranya terletak didalam Area Makam ini boleh mengunjungi makam keluarganya tersebut kapan saja tidak ada larangan. Wisata Makam Bintaro Lokasi yang menarik dan bersejarah biasanya menjadi incaran tempat untuk berwisata. Seperti Komplek Makam Bintaro yang berada didekat Pantai Ampenan NTB tempat ini biasa dijadikan tempat wisata religi. Tempat ini dinilai cocok sebagai tempat wisata karena selain berada di pinggir jalan menuju kawasan wisata Senggigi, tempat ini juga memiliki dua Aula besar di sisi utara dan selatan, yaitu Guan Dhong San Thing dan Cong Hwa San Thing. Pemakaman yang diperuntukkan orang warga Tionghoa, namun juga digunakan untuk Umat Muslim dan Hindu. Komplek Makam Bintaro akan menjadi tempat wisata religi yang berbeda dengan wisata religi lainnya yang terkesan menyeramkan. PEMKOT Mataram Tentang Bintaro Banyak kegiatan yang sudah dilakukan PEMKOT Mataram di Makam Bintaro. Salah satunya adalah setiap Lebaran Topat misalnya mengadakan banyak acara yang disambut baik oleh masyarakat disekitar kawasan tersebut. Salah satu acaranya adalah Perang Topat yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat sekitar. Salah satu rencana PEMKOT Mataram terkait pariwisata Makam Bintaro yaitu Komplek Makam Bintaro akan menjadi tempat wisata religi yang berbeda dengan wisata religi lainnya yang terkesan menyeramkan. Bahkan pemerintah menargetkan satu juta wisatawan yang akan mengunjungi Makam Bintaro setiap tahun. Penulis dengan penjaga makam
LombokTimur, makam Ketak dan Wali Nyato'' di Lombok Tengah, makam Loang Baloq dan makam Bintaro di Mataram, makam Mambalan di Gunungsari serta makam Batu Layar di Lombok Barat. Ketiga makam
âş NusantaraâşMakam Loang Baloq dan Bintaro ... Masyarakat adat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu 12/6/2019 merayakan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat sebagai perayaan setelah berpuasa sunah enam hari beruturut-turut di awal bulan Syawal. Momen itu biasanya digunakan untuk berlibur bersama keluarga ke obyek wisata atau ziarah makam. Di Mataram, lebaran ketupat dipusatkan di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro. KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA Baliho berisi imbauan larangan parkir di pinggir jalan saat perayaan lebaran ketupat dipasang di kawasan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa 11/5/2019.MATARAM, KOMPAS â Masyarakat adat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu 12/6/2019 merayakan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat sebagai perayaan setelah berpuasa sunah enam hari beruturut-turut di awal bulan Syawal. Momen itu biasanya digunakan untuk berlibur bersama keluarga ke obyek wisata atau ziarah makam. Di Mataram, lebaran ketupat dipusatkan di Makam Loang Baloq dan Makam Lebaran Ketupat sudah terasa sejak Selasa 11/6/2019 di desa-desa maupun kota. Warga mulai menyiapkan ketupat dan memasak lauk seperti opor, pecel kangkung, dan lainnya. Pada Lebaran Ketupat nanti, aneka makanan itu akan dibawa ke masjid untuk dimakan setelah doa bersama serta ketika berlibur ke tempat wisata atau ziarah makam. Kawasan pantai biasanya menjadi favorit warga merayakan Lebaran Ketupat. Beberapa pantai yang selalu ramai pengunjung antara lain Kawasan Ekonomi Khusus KEK Mandalika di Lombok Tengah, Pantai Batulayar dan Senggigi di Lombok Barat, serta Pantai Labuhan Haji di Lombok Timur. Sementara di Lombok Utara, masyarakat banyak yang berkunjung ke Pantai Sira di Kecamatan juga Lombok Siapkan Acara Lebaran TopatKOMPAS/ISMAIL ZAKARIA Kondisi Makam Loang Baloq, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 11/6/2019. Makam Loang Baloq akan menjadi salah satu pusat perayaan Lebaran Ketupat pada Rabu 12/6/2019.Selain mengunjungi pantai, masyarakat juga berziarah ke sejumlah makam seperti Makam Nyatok di Lombok Tengah, Makam Batulayar di Lombok Barat, dan Makam Loang Baloq serta Makam Bintaro di Kota Mataram. Makam-makam itu merupakan tempat disemayamkan atau petilasan para ulama serta wali penyebar agama Islam di Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan akan menjadi pusat perayaan Lebaran Ketupat di Kota Mataram yang mengusung acara Maripat atau Mataram Religi Kompas Selasa siang, persiapan di dua makam itu sudah dilakukan. Di Loang Baloq yang berada di sisi Selatan kota Mataram, kegiatan akan dilakukan di dua titik yakni area makam untuk acara ngurisan potong rambut bayi dan doa serta ziarah, serta kawasan pantai di seberang makam untuk perayaan termasuk pemotongan ketupat agung. Adapun di Makam Bintaro di sisi utara Kota Mataram, ziarah dan perayaan dilaksanakan di kawasan juga Libur Lebaran Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan LombokKOMPAS/ISMAIL ZAKARIA Persiapan menjelang perayaan Lebaran Ketupat di Makam Bintaro, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 11/6/2019.Selain membersihkan kawasan makam, dilakukan pula pendirian terop. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram terlihat menyemprotkan air di area yang akan digunakan. âBiar lebih sejuk dan tidak berdebu saat acara,â kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram Ki Agus M Makam Loang Baloq, kelompok pemuda setempat juga terlihat mempersiapkan diri. Pada Sabtu besok, mereka akan membantu kepolisian untuk menjaga keamanan, termasuk mengatur pergerakan sehari, peziarah bisa lebih dari lima ribu. Jadi harus benar-benar dijaga dan diatur biar berjalan lancar.âDalam sehari, peziarah bisa lebih dari lima ribu. Jadi harus benar-benar dijaga dan diatur biar berjalan lancar,â kata Baharudin, Koordinator Keamanan Makam Loang Makam Loang Baloq yang dalam Bahasa Sasak berarti Lubang Buaya, terdapat tiga makam yakni makam wali Syech Gaso Abdurrazak, makam tokoh agama dan masyarakat di Lombok Datuk Laut, dan makan seorang anak yatim piatu yang disebut Anak ZAKARIA Peziarah beristirahat di bawah pohon besar di kompleks makam Loang Baloq, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 11/6/2019.Sementara di Makam Bintaro, terdapat makam tiga orang yakni Habib Husen Bin Umar Mashur, Syarifah Zahra Al Habsy, dan Syech Abdullah Al Badawi. Ketiganya berasal dari Yaman Selatan dan datang pada 1865. Mereka datang untuk menyempurnakan agama Islam di Pengurus Makam Loang Baloq Syafri, para peziarah yang datang nantinya tidak hanya dari Lombok, tetapi di antaranya juga pulau Sumbawa, dan Jawa. âTidak hanya pada hari Ketupat, tetapi makam Loang Baloq biasanya akan ramai hingga hari Minggu nanti,â kata Ampenan kan sangat beragam. Di sini ada berbagai etnis. Jadi kami libatkan sebagai bagian dari Makam Bintaro, selain ziarah dan pemotongan ketupat agung, masyarakat juga akan disuguhi pertunjukan barongsai dan tari rudat, serta hiburan musik dangdut di panggung di kawasan pantai, tak jauh dari makam. âMasyarakat Ampenan kan sangat beragam. Di sini ada berbagai etnis. Jadi kami libatkan sebagai bagian dari akulturasi,â kata Camat Ampenan Muzakkir Lebaran Ketupat di Makam Loang Baloq akan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mataram Ahyar Abduh. Sementara Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana akan hadir di Makam Bintaro. EditorGregorius Magnus Finesso
500pasien RS Premier Bintaro sudah rasakan manfaat MRI 3 Tesla. 26 Juli 2022 17:38. Kumpulan berita vaksinasi lombok tengah, ditemukan 1 berita. Pembongkaran makam Brigadir Yosua Hutabarat. Mengenang 70 tahun kematian Evita Peron. www.antaranews.com
Lombok Barat - Lombok tak hanya cocok untuk tempat wisata alam. Ada pula berbagai tempat wisata religi seperti Makam Batu Layar. Kabarnya, komplek makam ini menjadi lokasi peristirahatan seorang syekh yang pernah menyebarkan agama Islam di Batu Layar ada di kawasan Senggigi, Lombok Barat, NTB, tak jauh dari Pantai senggigi. Makam tersebut menjadi tempat peristirahatan seorang penyebar agama Islam, yang diyakini bernama Syekh Sayid. Makam ini pun dikeramatkan oleh warga lalu, detikTravel berkunjung bersama rombongan wartawan yang diundang oleh Kementerian Pariwisata ke Lombok. Makam ini tampak cukup luas dengan pintu masuk di bagian depan dan belakang. Saat itu, beberapa turis dari anak kecil sampai orang dewasa tampak duduk-duduk di sekitar komplek makam. Biasanya, makam akan sangat ramai dengan para peziarah saat Lebaran Topat, sekitar 1 minggu setelah Idul Fitri. Lebaran ini umumnya memang diawali dengan ziarah ke makam yang dikeramatkan, termasuk Batu Batu Layar rupanya dianggap keramat karena warga setempat meyakini bahwa komplek ini merupakan lokasi peristirahatan terakhir Syekh Sayid. Konon, Syekh Sayid adalah seorang penyebar agama Islam di Lombok yang datang dari menyebarkan agama Islam, syekh ini ingin pulang ke negaranya. Ia pun pergi ke tepian pantai di kawasan Batu Layar dan duduk di sebuah batu. Kemudian, ada hujan lebat disertai petir dan tiba-tiba Syekh Sayid yang beredar pun menyebutkan bahwa yang dikubur di Makam Batu Layar bukanlah jasad Syekh Sayid, melainkan hanya beberapa benda miliknya. Walaupun begitu, makam ini tetap dianggap keramat oleh warga jika sedang liburan di Lombok dan ingin ziarah, Anda bisa langsung datang ke makam setiap hari. Tidak ada biaya masuk ke makam, tetapi ada kotak amal yang tersedia jika Anda ingin memberikan sumbangan seberang Makam Batu Layar, ada sebuah gardu pandang dimana traveler bisa menyaksikan keindahan Pantai Senggigi dan sekitarnya dari ketinggian. Baca berita lengkapnya di sini. sst/sst
41 Analisis Pengelolaan Wisata Religi untuk pengembangan dakwah di Makam Sultan Hadiwijaya. Makam Sultan Hadiwijaya terletak di desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Makam Sultan Hadiwijaya ini berada dalam jarak sekitar 20 km dari kota Surakarta dan berada dekat dengan aliran sungai Bengawan Solo.
DXM0K8L. 466 0 237 373 290 432 357 492 463
sejarah makam bintaro lombok